GEOLOGI
Pertemuan
ke-1
ASAL-USUL
SUATU MATERI
BATUAN
|
MOLEKUL
|
ATOM
|
NON INDRAWI
|
MINERAL
|
UNSUR
|
TANAH
|
CAHAYA
|
………………………………………………
Dalam
pembahasan kali ini, akan dijelaskan asal-usul suatu contoh materi. Dari bagan
di atas dapat disimpulkan bahwa suatu benda (tanah) berasal dari batuan, batuan
dari mineral, dst hingga benda tersebut berasal dari atom yaitu benda yang
sangat kecil dan tak terlihat oleh kasat mata. Namun atom pula pasti berasal
dari jenis benda lain yang tidak kita ketahui sehingga dapat di akhiri bahwa
sebuah benda tersebut diciptakan atas kuasa Allah.
Bukan
hanya tanah yang berasal dari Allah, melainkan segala apa yang ada di langit
dan di bumi itu adalah ciptaan-Nya. Dan kita sebagai makhluk-Nya wajib untuk
memelajari hal tersebut.
Pertemuan
ke-2
STRUKTUR
BUMI
Bumi
merupakan kabut pijar (nebula) yang berasal dari gaya sentripetal atau adanya
pemusatan dan adanya bagian lain yang terlempar.(Teori Big Bang)
Struktur
Bumi
1.
Kerak bumi (crust) tebalnya antara 70-100 km.
Bahan pembentuk kerak bumi yaitu unsur, mineral dan batuan. Komposisi utama
kerak bumi yaitu Silikat. Kerak bumi terdisi atas kerak samudera dengan tebal 5
km dan kerak benua tebalnya 30-40 km.
2.
Mantel/pengantara, memiliki suhu tinggi, tekanan
tinggi dan kaku. Di atas manthel terdapat asthenosfer.
3.
Inti bumi (core), terdiri atas inti luar dengan
tebal 40-400 km serta densitasnya 2,3-4,3 gr/cm3 dan inti dalam
dengan tebal 900-2700 km mengandung MgO.
Dapat
di gambarkan sebagai berikut!
Litosfer
Kerak Astenosfer
Mesosfer
Mantel
Inti Luar
Dalam
Di dalam
struktur bumi terdapat penambahan suhu pada setiap lapisannya. Semakin dalam
maka semakin panas. Sehingga terdapat istilah Gradien Geothermal yaitu
penambahan temperature pada kedalaman bumi. Yakni setiap kedalaman 100 km suhu
bertambah hingga 30°C akibatnya batuan di dalam mencair.
Pertemuan
ke-3
PRINSIP
GEOLOGI
Dalam
ilmu geologi, memiliki tiga prinsip.
1.
The present is the key to the past (masa sekarang
adalah kunci dari masa lampau).
2.
Uniformitarianisme (kesamaan) yang melahirkan
unsur evolusi.
3.
Katastropisme (malapetaka) yang melahirkan unsur
revolusi.
Pertemuan ke-4
UNSUR , MINERAL DAN BATUAN
Batuan tersusun oleh satu atau lebih mineral
yang terbentuk di alam
Mineral tersusun oleh satu atau lebih unsur
yang terbentuk di alam dan terbenuk secara anorganik
Mineral Utama Pembentuk Batuan
Bersifat Diskontinyu (bertukar tempat)
-
Basa= Olivin dan Piroksen (Mg)
-
Intermedier (Asam dan Basa)= Piroksen (Fe) dan
Hornblende
-
Asam= Biotit
Bersifat
Kontinyu
-
Basa= Anortit, Bitownit dan Labradorit
-
Intermedier= Andesin
-
Asam= Oligoklas dan Albit
Syarat
Mineral
1. Terbentuk
secara alamiah
2. Bersifat
anorganik
3. Memiliki
padatan kristalin
4. Memiliki
komposisi kimia tertentu
5. Memiliki
sifat fisik teretntu
Mineral
terbagi menjadi dua.
1.
Silikat grup, komposisi mineralnya tetrahedral
2.
Non Silikat, tidak menentukan nama dari batuan dan
komposisinya sederhana
Mineral
Silikat grup dibagi tiga, yaitu:
-
Mafic (gelap), suhunya 1200°C dan
unsurnya Magnesium dan Ferum. Contohnya Olivin (1 silikat) dan Piroksen.
-
Intermedier, suhunya 700°C-1200°C, yaitu
campuran antara mafic dan felsic. Contohnya, feldspar (silikat rumit), amphibol
(double silikat) dan biotit.
-
Felsic (terang), suhunya 700°C,
mengandung kuarsa. Contohnya, muskovit.
Mineral non silikat
diantaranya:
-
Native element/berdiri sendiri -> besi, emas, belerang.
-
Oxides -> hematite, magnetit dan korundum.
-
Karbonat -> kalsit dan dolomite.
-
Sulfides -> pyrite, galena dan kalkopirit.
-
Sulfates -> gypsum dan barite.
-
Haledes -> halit, sylpite, dan fluorit.
Pertemuan ke-5
CIRI MINERAL
Berikut merupakan
ciri-ciri dari mineral
1.
Bentuk Kristal
Kristal merupakan susunan atom yang teratur secara geometris.
Ada delapan jenis Kristal dalam mineral, yaitu: isometric,
tetragonal, ortorombik, heksagonal, trigonal, monoklin dan triklin.
2.
Warna. Tergantung pada pewarna mineral itu
sendiri. (Fe > merah, Cu > biru).
Warna juga dibagi atas alokromatik yaitu yang tembus cahaya
dan idiokromatik yang tak tembus cahaya.
3.
Kekerasan yaitu ketahanan mineral terhadap
goresan.
Berikut kekerasan mineral berdasarkan Skala Mohs
Kekerasan
|
Mineral
|
1
|
Talk
|
2
|
Gypsum
|
3
|
Kalsit
|
4
|
Flourit
|
5
|
Apatit
|
6
|
Topaz
|
7
|
Kuarsa
|
8
|
Ortoklas
|
9
|
Korundum
|
10
|
Intan
|
4.
Kilapan
Metalik -> logam
Non metalik -> bukan logam
5.
Sifat kemagnetan
Tertarik -> paramagnetic
Tidak tertarik -> diamagnetic
6.
Reaksi terhadap asam
Mengandung karbonat atau tidak
7.
Goresan
8.
Belahan
9.
Hancuran/pecahan
10. Keliatan
11. Berat
jenis
12. Rasa
13. Striations
Pertemuan ke-6
BATUAN BEKU
Ciri umum
batuan beku
1.
Kristalin Kristal saling mengikat dan tumbuh
2.
Keras, kompak dan tidak memperlihatkan suatu
perlapisan
3.
Terdapat lubang-lubang gas di permukaan
Klasifikasi
batuan beku berdasarkan komposisi silikat
1.
Silikat gelap/mafic -> olivine, piroksen,
amphibol dan biotit.
2.
Silikat terang -> kuarsa, feldspar dan
muskovit.
Klasifikasi
batuan beku berdasar komposisi kimia
1. Asam
(felsic) mengandung silica >65%.
Contohnya,
granit, riolit, dasit, obsidian dan batu apung.
2. Menengah,
mengandung silica 53-65%.
Contohnya,
andesit, syenit, dasit dan granodiorit.
3. Basa,
mengandung silica 45-52%.
Contohnya,
gabro, basal, dolerite dan norit.
4. Ultrabasa
(mafic), mengandung silica <45%.
Contohnya
peridotit, durit, pikrit dan komatit.


BATUAN SEDIMEN
Merupakan
batuan yang diturunkan yang telah ada sebelumnya dan terbentuk di permukaan
bumi.
Proses
batuan sedimen dibagi menjadi dua.
1. Klastik =
hancuran dari batuan yang telah ada.
2. Kimia =
terbentuk karena proses kimiawi (presipitasi).
Proses
Klastik
-
Weathering/cuaca, batuan yang telah ada mengalami
perubahan kontak karena cuaca.
-
Erosi dan transportasi, pengangkutan partikel oleh
kekuatan yang ada di permukaan bumi (air, es dan angin).
-
Deposisi/pengendapan, klastik di endapkan di muka
bumi pada tempat yang rendah (cekungan/basin).
-
Kompaksi/pemadatan, karena di tekan atau kandungan
air berkurang.
-
Litifikasi, terjadi perekatan antar klastik.
-
Diagenesis, pengerasan (proses unconsolidasi
sedimen).
Tekstur
Sedimen Klastik
-
Ukuran
ukuran
|
jenis
|
>256
|
Boluder
|
128 -
256
|
Cobble
|
64-128
|
Cobble
|
4-64
|
Pebble
|
2-4
|
Granule/Gravel
|
1/16-2
|
Sand
|
1/256-1/16
|
Silt
|
<1/256
|
Clay
|
Struktur
Sedimen Klastik
-
Ada bidang perlapisan (bedding)
-
Ukurannya berangsur dari halus ke kasar
-
Lapisan silang siur
-
Pengerasan (mud cracks)
-
Ripple
-
Rintik hujan
-
Fosil (rangka, cetakan, jejak)
Batuan
Sedimen Kimiawi
Proses
pelarutan laut atau danau
Contoh.
-
Garam dapur, gypsum dan potassium.
-
Chert (rijang)
-
Batu gamping, berasal dari coral dan terumbu
karang
-
Batu bara
Klasifikasi
batuan sedimen berdasarkan genesa
-
Batuan sedimen klastik. Contohnya, breksi,
konglomerat, batu pasir, batu lanau, dan clay.
-
Batuan sedimen kimiawi. Contohnya, halit, gypsum,
anhidrit, travertine dan chert.
-
Batuan sedimen organic. Contohnya, batu gamping,
batubara, diatomit, radiolarit.
Klasifikasi
batuan sedimen berdasar tekstur
-
Kasar -> konglomerat, breksi, kokuina
-
Sedang -> pasir, arkosa, grewak
-
Halus -> lanau, lempung, lumpur dan serpih
BATUAN METAMORF
Merupakan
proses perubahan batuan dari batuan yang telah ada sebelumnya (batuan induk)
karena adanya suatu agen yang memengaruhi berupa, tekanan/dynamo,
temperature/kontak dan keduanya.
Ø Tekanan
atau dynamo -> batu sabak dan milonit.
Ø Kontak atau
suhu -> marmer, kuarsit, hornfel dan epidorit.
Ø Kontak
dan dynamo -> filit, skis, gneiss, kuarsit, eklogit dan marmer.
Hal yang
berubah pada batuan metamorf itu bisa strukturnya, orientasi mineralnya,
komposisinya maupun keseluruhannya.
Faktor
yang memengaruhi perubahan tersebut yaitu.
-
Komposisi batuan induk
Mineral
itu ada, mafic (gelap) -> basalt, diabase, gabro dan amphibol.
Felsic
(terang) -> granit dan ryolit
-
Tekanan (faktor
tekanan) -> bentuk Kristal dari mineal tersebut, perbedaan tekanan,
digerus.
-
Suhu naik
Batuan
mineral tumbuh menjadi lebih besar sehingga tumbuh mineral baru
-
Waktu
Batu
Metamorf terbagi dua:
-
Berfoliasi -> Foliasi rendah = slaty (batu
sabak)
Foliasi
sedang = magmatic dan phylit
Foliasi
jelas = gneiss
-
Non foliasi -> kuarsit dan metapsamit
Pertemuan
ke-7
SEJARAH
GEOLOGI
Geologi
dimulai pada zaman Kambrium 500 juta tahun yang lalu. Usia bumi disepakati 4.6
milyar tahun berdasar pencatatan radioaktif. Pencatatan radioaktif yaitu dari
panas melalui proses pendinginan. Prosesnya bisa melalui, komposisi silikat,
temperature bertambah, tumbukan benda angkasa, gravitasi, peluruhan radioaktif,
cair dan besi nikel.
Pada
dasarnya untuk menentukan usia bumi dibedakan menjadi dua, yaitu.
1.
Absolute, yaitu radioaktif mengalami peluruhan
dengan interval waktu yang tetap.
2.
Relatif (fosil)
-
Berdasar batuan/biota/organism
-
Urutan pengendapan batuan
-
Menggunakan biota/relatif
-
Skala yang yang digunakan
HUKUM-HUKUM GEOLOGI
Hukum
geologi dapat dibagi menjadi.
1. Super
posisi. Dalam keadaan normal, lapisan paling bawah bumi lebih tua dari yang di
atasnya.
2. Hukum
datar asal. Pada awalnya sedimentasi diendapkan secra horizontal/parallel
laminasi/sejajar.
3. Kemenerusan/kesinambungan.
Selama proses pengendapan akan mengikuti cekungan sedimen sendiri dengan tidak
terbatas.
4. Keseragaman.
Menurut Bapak Geologi modern, James Hutton (Skotlandia) bahwa proses perubahan
terjadi secara berangsur/evolusi
-
Proses perubahan dari dulu hingga sekarang
-
Proses fisik atau kimia dari alam sama berdasarkan
waktu
5. Hukum pemotongan
silang
6. Hukum
inklusi. Batuan inklusi lebih tua dari batuan yang menginklusi.
7. Hukum
sukseski fauna/pergantian
8. Keselarasan
dan ketidakselarasan
9. Korelasi/menghubungkan
tempat-tempat yang berjauhan dengan dua cara, 1) berdasar ciri kumpulan fosil,
2) berdasar ciri fisik batuan
Aplikasi
Hukum Geologi
1. Sedimentasi
melalui proses tektonik
2. Folding/lipatan
3. Erosi
(gunung/lembah)
4. Penurunan
dasar sedimen
5. Terobosan
batuan beku
6. Proses
erosi
7. Endapan
sedimen baru
Tidak ada komentar :
Posting Komentar