Jumat, 29 Agustus 2014

Bahan Geologi Semester 1 PENDIDIKAN GEOGRAFI



GEOLOGI
Pertemuan ke-1
ASAL-USUL SUATU MATERI
BATUAN
MOLEKUL
ATOM
NON INDRAWI
MINERAL
UNSUR
TANAH
CAHAYA

 





                                                        ………………………………………………

Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan asal-usul suatu contoh materi. Dari bagan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu benda (tanah) berasal dari batuan, batuan dari mineral, dst hingga benda tersebut berasal dari atom yaitu benda yang sangat kecil dan tak terlihat oleh kasat mata. Namun atom pula pasti berasal dari jenis benda lain yang tidak kita ketahui sehingga dapat di akhiri bahwa sebuah benda tersebut diciptakan atas kuasa Allah.
Bukan hanya tanah yang berasal dari Allah, melainkan segala apa yang ada di langit dan di bumi itu adalah ciptaan-Nya. Dan kita sebagai makhluk-Nya wajib untuk memelajari hal tersebut.

Pertemuan ke-2
STRUKTUR BUMI
Bumi merupakan kabut pijar (nebula) yang berasal dari gaya sentripetal atau adanya pemusatan dan adanya bagian lain yang terlempar.(Teori Big Bang)
Struktur Bumi 
1.     Kerak bumi (crust) tebalnya antara 70-100 km. Bahan pembentuk kerak bumi yaitu unsur, mineral dan batuan. Komposisi utama kerak bumi yaitu Silikat. Kerak bumi terdisi atas kerak samudera dengan tebal 5 km dan kerak benua tebalnya 30-40 km.
2.    Mantel/pengantara, memiliki suhu tinggi, tekanan tinggi dan kaku. Di atas manthel terdapat asthenosfer.
3.    Inti bumi (core), terdiri atas inti luar dengan tebal 40-400 km serta densitasnya 2,3-4,3 gr/cm3 dan inti dalam dengan tebal 900-2700 km mengandung MgO.
Dapat di gambarkan sebagai berikut!
                                       Litosfer     
          Kerak                                                  Astenosfer
                                                                     Mesosfer
                 Mantel
                         Inti                         Luar
                                                   Dalam
                                                 
Di dalam struktur bumi terdapat penambahan suhu pada setiap lapisannya. Semakin dalam maka semakin panas. Sehingga terdapat istilah Gradien Geothermal yaitu penambahan temperature pada kedalaman bumi. Yakni setiap kedalaman 100 km suhu bertambah hingga 30°C akibatnya batuan di dalam mencair.















Pertemuan ke-3
PRINSIP GEOLOGI
Dalam ilmu geologi, memiliki tiga prinsip.
1.     The present is the key to the past (masa sekarang adalah kunci dari masa lampau).
2.    Uniformitarianisme (kesamaan) yang melahirkan unsur evolusi.
3.    Katastropisme (malapetaka) yang melahirkan unsur revolusi.

















Pertemuan ke-4
UNSUR , MINERAL DAN BATUAN

Batuan tersusun oleh satu atau lebih mineral yang terbentuk di alam
Mineral tersusun oleh satu atau lebih unsur yang terbentuk di alam dan terbenuk secara anorganik

Mineral Utama Pembentuk Batuan
Bersifat Diskontinyu (bertukar tempat)
-          Basa= Olivin dan Piroksen (Mg)
-          Intermedier (Asam dan Basa)= Piroksen (Fe) dan Hornblende
-          Asam= Biotit
Bersifat Kontinyu
-          Basa= Anortit, Bitownit dan Labradorit
-          Intermedier= Andesin
-          Asam= Oligoklas dan Albit

Syarat Mineral
1.     Terbentuk secara alamiah
2.    Bersifat anorganik
3.    Memiliki padatan kristalin
4.    Memiliki komposisi kimia tertentu
5.    Memiliki sifat fisik teretntu


Mineral terbagi menjadi dua.
1.     Silikat grup, komposisi mineralnya tetrahedral
2.    Non Silikat, tidak menentukan nama dari batuan dan komposisinya sederhana
Mineral Silikat grup dibagi tiga, yaitu:
-          Mafic (gelap), suhunya 1200°C dan unsurnya Magnesium dan Ferum. Contohnya Olivin (1 silikat) dan Piroksen.
-          Intermedier, suhunya 700°C-1200°C, yaitu campuran antara mafic dan felsic. Contohnya, feldspar (silikat rumit), amphibol (double silikat) dan biotit.
-          Felsic (terang), suhunya 700°C, mengandung kuarsa. Contohnya, muskovit.

Mineral non silikat diantaranya:
-          Native element/berdiri sendiri  -> besi, emas, belerang.
-          Oxides -> hematite, magnetit dan korundum.
-          Karbonat -> kalsit dan dolomite.
-          Sulfides -> pyrite, galena dan kalkopirit.
-          Sulfates -> gypsum dan barite.
-          Haledes -> halit, sylpite, dan fluorit.




Pertemuan ke-5
CIRI MINERAL

Berikut merupakan ciri-ciri dari mineral
1.     Bentuk Kristal
Kristal merupakan susunan atom yang teratur secara geometris.
Ada delapan jenis Kristal dalam mineral, yaitu: isometric, tetragonal, ortorombik, heksagonal, trigonal, monoklin dan triklin.
2.    Warna. Tergantung pada pewarna mineral itu sendiri. (Fe > merah, Cu > biru).
Warna juga dibagi atas alokromatik yaitu yang tembus cahaya dan idiokromatik yang tak tembus cahaya.
3.    Kekerasan yaitu ketahanan mineral terhadap goresan.
Berikut kekerasan mineral berdasarkan Skala Mohs
Kekerasan
Mineral
1
Talk
2
Gypsum
3
Kalsit
4
Flourit
5
Apatit
6
Topaz
7
Kuarsa
8
Ortoklas
9
Korundum
10
Intan
           
4.    Kilapan
Metalik -> logam
Non metalik -> bukan logam
5.    Sifat kemagnetan
Tertarik -> paramagnetic
Tidak tertarik -> diamagnetic
6.    Reaksi terhadap asam
Mengandung karbonat atau tidak
7.    Goresan
8.    Belahan
9.    Hancuran/pecahan
10. Keliatan
11.  Berat jenis
12. Rasa
13. Striations







Pertemuan ke-6
BATUAN BEKU

Ciri umum batuan beku
1.     Kristalin Kristal saling mengikat dan tumbuh
2.    Keras, kompak dan tidak memperlihatkan suatu perlapisan
3.    Terdapat lubang-lubang gas di permukaan
Klasifikasi batuan beku berdasarkan komposisi silikat
1.     Silikat gelap/mafic -> olivine, piroksen, amphibol dan biotit.
2.    Silikat terang -> kuarsa, feldspar dan muskovit.
Klasifikasi batuan beku berdasar komposisi kimia
1.     Asam (felsic) mengandung silica >65%.
Contohnya, granit, riolit, dasit, obsidian dan batu apung.
2.    Menengah, mengandung silica 53-65%.
Contohnya, andesit, syenit, dasit dan granodiorit.
3.    Basa, mengandung silica 45-52%.
Contohnya, gabro, basal, dolerite dan norit.
4.    Ultrabasa (mafic), mengandung silica <45%.
Contohnya peridotit, durit, pikrit dan komatit.

*             Batuan beku dalam meiliki tekstur yang kasar karena mengalami pembekuan yang lambat.
*             Batuan beku luar meiliki tekstur halus karena pembekuannya cepat dan dalam kondisi berair/es.


BATUAN SEDIMEN
Merupakan batuan yang diturunkan yang telah ada sebelumnya dan terbentuk di permukaan bumi.
Proses batuan sedimen dibagi menjadi dua.
1.     Klastik = hancuran dari batuan yang telah ada.
2.    Kimia = terbentuk karena proses kimiawi (presipitasi).

Proses Klastik
-          Weathering/cuaca, batuan yang telah ada mengalami perubahan kontak karena cuaca.
-          Erosi dan transportasi, pengangkutan partikel oleh kekuatan yang ada di permukaan bumi (air, es dan angin).
-          Deposisi/pengendapan, klastik di endapkan di muka bumi pada tempat yang rendah (cekungan/basin).
-          Kompaksi/pemadatan, karena di tekan atau kandungan air berkurang.
-          Litifikasi, terjadi perekatan antar klastik.
-          Diagenesis, pengerasan (proses unconsolidasi sedimen).

Tekstur Sedimen Klastik
-          Ukuran
ukuran
jenis
>256
Boluder
128 - 256
Cobble
64-128
Cobble
4-64
Pebble
2-4
Granule/Gravel
1/16-2
Sand
1/256-1/16
Silt
<1/256
Clay

Struktur Sedimen Klastik
-          Ada bidang perlapisan (bedding)
-          Ukurannya berangsur dari halus ke kasar
-          Lapisan silang siur
-          Pengerasan (mud cracks)
-          Ripple
-          Rintik hujan
-          Fosil (rangka, cetakan, jejak)

Batuan Sedimen Kimiawi
Proses pelarutan laut atau danau
Contoh.
-          Garam dapur, gypsum dan potassium.
-          Chert (rijang)
-          Batu gamping, berasal dari coral dan terumbu karang
-          Batu bara

Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan genesa
-          Batuan sedimen klastik. Contohnya, breksi, konglomerat, batu pasir, batu lanau, dan clay.
-          Batuan sedimen kimiawi. Contohnya, halit, gypsum, anhidrit, travertine dan chert.
-          Batuan sedimen organic. Contohnya, batu gamping, batubara, diatomit, radiolarit.

Klasifikasi batuan sedimen berdasar tekstur
-          Kasar -> konglomerat, breksi, kokuina
-          Sedang -> pasir, arkosa, grewak
-          Halus -> lanau, lempung, lumpur dan serpih

BATUAN METAMORF
Merupakan proses perubahan batuan dari batuan yang telah ada sebelumnya (batuan induk) karena adanya suatu agen yang memengaruhi berupa, tekanan/dynamo, temperature/kontak dan keduanya.
Ø  Tekanan atau dynamo -> batu sabak dan milonit.
Ø  Kontak atau suhu -> marmer, kuarsit, hornfel dan epidorit.
Ø  Kontak dan dynamo -> filit, skis, gneiss, kuarsit, eklogit dan marmer.
Hal yang berubah pada batuan metamorf itu bisa strukturnya, orientasi mineralnya, komposisinya maupun keseluruhannya.
Faktor yang memengaruhi perubahan tersebut yaitu.
-          Komposisi batuan induk
Mineral itu ada, mafic (gelap) -> basalt, diabase, gabro dan amphibol.
Felsic (terang) -> granit dan ryolit
-          Tekanan (faktor  tekanan) -> bentuk Kristal dari mineal tersebut, perbedaan tekanan, digerus.
-          Suhu naik
Batuan mineral tumbuh menjadi lebih besar sehingga tumbuh mineral baru
-          Waktu

Batu Metamorf terbagi dua:
-          Berfoliasi -> Foliasi rendah = slaty (batu sabak)
Foliasi sedang = magmatic dan phylit
Foliasi jelas = gneiss
-          Non foliasi -> kuarsit dan metapsamit












Pertemuan ke-7
SEJARAH GEOLOGI
Geologi dimulai pada zaman Kambrium 500 juta tahun yang lalu. Usia bumi disepakati 4.6 milyar tahun berdasar pencatatan radioaktif. Pencatatan radioaktif yaitu dari panas melalui proses pendinginan. Prosesnya bisa melalui, komposisi silikat, temperature bertambah, tumbukan benda angkasa, gravitasi, peluruhan radioaktif, cair dan besi nikel.
Pada dasarnya untuk menentukan usia bumi dibedakan menjadi dua, yaitu.
1.     Absolute, yaitu radioaktif mengalami peluruhan dengan interval waktu yang tetap.
2.    Relatif (fosil)
-          Berdasar batuan/biota/organism
-          Urutan pengendapan batuan
-          Menggunakan biota/relatif
-          Skala yang yang digunakan

HUKUM-HUKUM GEOLOGI
Hukum geologi dapat dibagi menjadi.
1.     Super posisi. Dalam keadaan normal, lapisan paling bawah bumi lebih tua dari yang di atasnya.
2.    Hukum datar asal. Pada awalnya sedimentasi diendapkan secra horizontal/parallel laminasi/sejajar.
3.    Kemenerusan/kesinambungan. Selama proses pengendapan akan mengikuti cekungan sedimen sendiri dengan tidak terbatas.
4.    Keseragaman. Menurut Bapak Geologi modern, James Hutton (Skotlandia) bahwa proses perubahan terjadi secara berangsur/evolusi
-       Proses perubahan dari dulu hingga sekarang
-       Proses fisik atau kimia dari alam sama berdasarkan waktu
5.    Hukum pemotongan silang
6.    Hukum inklusi. Batuan inklusi lebih tua dari batuan yang menginklusi.
7.    Hukum sukseski fauna/pergantian
8.    Keselarasan dan ketidakselarasan
9.    Korelasi/menghubungkan tempat-tempat yang berjauhan dengan dua cara, 1) berdasar ciri kumpulan fosil, 2) berdasar ciri fisik batuan

Aplikasi Hukum Geologi
1.     Sedimentasi melalui proses tektonik
2.    Folding/lipatan
3.    Erosi (gunung/lembah)
4.    Penurunan dasar sedimen
5.    Terobosan batuan beku
6.    Proses erosi
7.    Endapan sedimen baru

Tidak ada komentar :

Posting Komentar