Jumat, 29 Agustus 2014

Menyongsong Janji Allah, Mewujudkan Kemenangan Hakiki (Gaza-Palestina dan Dunia Islam)



Menyongsong Janji Allah, Mewujudkan Kemenangan Hakiki
(Gaza-Palestina dan Dunia Islam)
Sahabat blogger, mungkin sudah mengetahui bagaimana kondisi saudara-saudari kami yang berada di Gaza Palestina. Sejak berdirinya Zionis Israel pada tahun 1948, berarti sudah 66 tahun lamanya saudara-saudari muslim kami di Palestina menderita. Yang semula wilayah Palestina sangat luas, kini hanya sebagian kecil wilayah Palestina yang masih bertahan.
Kekejaman bangsa Yahudi Israel sangatlah keji dan tidak berprikemanusiaan, mereka menghancurkan tanah Palestina juga membunuh warga sipil dengan sasaran para wanita dan anak-anak yang tidak berdosa. Pejuang Hamas pun tidak mampu untuk mengendalikan serangan tersebut karena keterbatasan senjata yang dimiliki, sementara Israel dengan bantuan Amerika sebagai negara adidaya memiliki senjata yang sangat canggih yang mampu meluluhlantahkan Palestina. Padahal, Mesir sebagai negara tetangga Palestina dan memiliki pasukan militer terbaik ke-5 di dunia tidak bersedia mengulurkan bantuan untuk saudaranya di Palestina. PBB yang dianggap sebagai keamanan dunia namun mereka membiarkan perselisihan ini terjadi secara berkepanjangan.
Tidak hanya saudara kami di Palestina, saudara muslim kami yang berada di Myanmar pun merasakan hal yang senada. Dengan jumlah muslim minoritas mereka di paksa untuk memeluk agama Budha, sehingga apabila tidak dilaksanakan mereka di bunuh atau keluar dari Myanmar.
Sahabat, dimanakah kepedulian kita terhadap sesama muslim? Bukankah muslim itu seperti satu tubuh, dimana bagian yang satu terasa sakit, maka bagian yang lain akan terasa sakit pula? Namun, kita sama sekali tidak peduli terhadap mereka. Kita akan membantu mereka seperti tersekat oleh negara, karena memang kita beranggapan bahwa mereka bukanlah bagian dari negara kita.
Sedikitnya terdapat tiga akar masalah ketidakpedulian kita terhadap sesama muslim khususnya di Palestina.
1.     Manusia seluruh dunia membiarkan berdirinya negara Israel.
2.    Setelah berdiri, keberadaannya dilindungi dan dipelihara oleh negara imperialism (polisi dunia).
3.    Kondisi kaum muslim terpecah belah hingga 58 negara kecil.

Membantu Palestina tidak hanya dengan mengirimkan materi berupa uang, makanan, obat-obatan dan pakaian. Melainkan mereka membutuhkan kebebasan atas kekejaman bangsa Israel. Dapat dianalogikan, kita mempunyai tetangga yang terkena musibah akibat di rampok, diperkosa dan di bunuh, namun kita hanya membantu mereka dengan mengirimkan makanan dll lewat jendela, sedangkan penjahat dibiarkan. Padahal apabila kita bersatu untuk bertekad menangkap penjahat tersebut pastilah akan tertangkap. Begitu pun apabila kita umat muslim bersatu untuk menghentikan kekejaman Israel pastillah dapat dilakukan.
Untuk itu sahabat, marilah kita bersatu padu untuk lebih peduli terhadap sesama muslim. Kita hentikan kekejaman dan perbudakan ini, kita kembali kepada jalan Islam yakni jalan yang InsyaAllah di ridhai oleh-Nya.
Waallahu ‘Alam…




Tidak ada komentar :

Posting Komentar