Minggu, 29 Maret 2015

Geografi Penduduk




1.      Konsep Geografi merupakan unsur yang penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi (alam dan sosial). Penjelasan konsep geografi selalu berkaitan dengan persebaran, hubungan, fungsi, bentuk, pola, dan proses terjadinya (http://fastrans22.blogspot.com).
Konsep Geografi terbagi atas 10 konsep yaitu.

a.       Lokasi
b.      Jarak
c.       Keterjangkauan
d.      Pola
e.       Morfologi
f.       Aglomerasi
g.      Nilai Kegunaan
h.      Diferensiasi Area
i.        Interaksi dan interdependensi
j.        Keterkaitan Keruangan



Konsep yang akan di ambil dalam menjelaskan fenomena kependudukan yaitu
-          Pola
Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
Pola kaitannya dengan fenomena kependudukan yaitu mengenai permukiman yang dihuni penduduk. Pola permukiman ada yang berbentuk memanjang jalan, memanjang sungai, radial, tersebar, meamanjang pantai dan sejajar dengan jalan kereta api. Dilihat dari pola permukiman tersebut dapat menganalisa fenomena penduduk serta menunjukkan bagaimana aktivitas sosial atau mata pencaharian yang tinggal di suatu pola permukiman. Misalnya, pola permukiman yang memanjang pantai umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan, permukiman dengan pola tersebar umumnya permukiman yang terdapat di perdesaan, dsb.
-          Morfologi
Morfologi adalah konsep yang menjelaskan mengenai struktur luar dari batu-batuan yang menyusun bentuk morfologi permukaan bumi (pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb).
Morfologi kaitannya dengan fenomena penduduk yaitu kita dapat menganalisa bagaimana kondisi penduduk yang tinggal di dataran tinggi, dataran rendah dan pantai.
Penduduk yang tinggal di dataran tinggi umumnya belum berkembang, hal ini dikarenakan morfologi dataran tinggi yang curam mengakibatkan sulitnya akses yang diperoleh oleh penduduk dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di dataran rendah umumnya sudah mengalami kemajuan, hal ini dikarenakan morfologi dataran rendah yang datar memudahkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
-          Interaksi dan interdependensi
Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Sebagai makhluk social, tentunya kita sangat membutuhkan satu sama lain. Untuk itu, dalam melangsungkan sebuah kehidupan kita harus berinteraksi dan bergantung kepada yang lain. Dalam fenomena kependudukan pun, interaksi sangat diperlukan misalnya penduduk desa sebagai pemasok tenaga kerja dan penduduk kota sebagai pemasok bahan produksi untuk penduduk desa.

2.      - Pandangan Barat
Di negara-negara  barat evolusi dan pengorganisasian subyek geografi kependudukan banyak terbantu oleh pembelaan-pembelaan dari Trewartha, stimulus-stimulus dari Persatuan Geografi Internasional (International Geographic Union), kajian-kajian sistematik perintis dan kewilayahan dari ahli geografi Perancis George dan Beaujeu-Garnier, dan propaganda intensif dari Zelinsky. Tapi walaupun Zelinsky  berargumen bahwa ”kita punya hak penuh untuk berharap bahwa geografi kependudukan akan mampu bergeser dari posisi pinggiran seperti saat ini ke  posisi sentral di dalam ranah ilmu geografi”, seperti banyak ahli yang lain ia menemukan beberapa kesulitan untuk melindungi bidang geografi kependudukan. Ia menyimpulkan bahwa daftar karakteristik kemanusiaan dari kepentingan  praktis para ahli geografi kependudukan mungkin dapat disetarakan dengan ”karakteristik yang muncul dalam jadwal-jadwal pengurutan sensus dan sistem registrasi vital dari negara-negara yang lebih maju dalam bidang statistik”. Karakteristik kemanusian dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok : (a)Angka / jumlah absolut ; (b) (i) karakteristik fisik : usia, seks, ras, ketidaksehatan, kecerdasan ; (ii) karakteristik sosial : status pernikahan, keluarga, rumah tangga, tempat tinggal, kebisaan baca, pendidikan, bahasa, agama, kewarganegaraan, kelompok etnis ; (iii) karakteristik ekonomi : industri, pekerjaan/profesi, pendapatan ; (c)dinamika kependudukan : kesuburan, kematian, migrasi, perubahan (http://www.academia.edu).
Dapat disimpulkan, pandangan Barat terhadap Geografi penduduk lebih menekankan pada karakteristik kemanusiaan seperti angka/jumlah absolut, karakteristik fisik, social, ekonomi serta dinamika kependudukannya. Karakteristik ini mempermudah melaukan sensus atau system registrasi dalam bidang statistic.
-          Pandangan Timur
Paham-paham dasar dari teori Marxis sebagai pandangan dari Timur berada  pada posisi yang bertentangan dengan pandangan bahwa manusia dapat dilebur, secara sadar atau tidak sadar, oleh lingkungan fisiknya. Bagi kaum Marxis, manusia dan organisasi sosialnya adalah merupakan ukuran dan faktor dominan dari eksistensi manusia. Mereka juga menganggap bahwa aspek-aspek produktif dari penduduk adalah yang paling penting di dalam distribusi penduduk, dan konsekuensinya menganggap geografi kependudukan berada di dalam ranah rerangka kerja geografi perekonomian. Konsepsi mereka tentang geografi kependudukan jauh lebih luas daripada di Barat; hal ini mencakup geografi  perkotaan dan permukiman pedesaan, sejarah geografis kependudukan, geografi etnografis, and geografi sumberdaya ketenagakerjaan.
Tidak ada keraguan bahwa geografi kependudukan memiliki kesatuan universal di dalam perencanaan regional dan perkotaan. Tidak ada tempat lain yang lebih membutuhkan kajian-kajian geografi kependudukan daripada Negara-negara sedang berkembang yang baru muncul dan terbelakang dalam statistik yang berusaha keras untuk meningkatkan standard hidupnya. Analisis kependudukan juga merupakan elemen esensial dari semua geografi kewilayahan, walaupun kajian-kajian regional terdahulu telah terlalu sering melibatkan pemeriksaan mendetail terhadap lingkungan, habitat dan ekonomi dan telah mengabaikan pengaruh-pengaruh dan dampak-dampak demografis yang berbeda-beda. Tanpa pertimbangan yang serius terhadap aspek-aspek seperti itu tidak mungkin untuk menilai evolusi social dan ekonomi dari wilayah manapun  (http://www.academia.edu).
Dapat disimpulkan, bahwa pandangan Timur mengenai Kependudukan lebih luas cakupannya. Tidak hanya melihat dari karakteristik kemanusiaan saja, tetapi melihat aspek luar yang mempengaruhinya serta dampak yang ditimbulkannya. Sehingga dari karakteristik kemanusiaan akan menimbulkan dampak demografis kehidupan yang lebih luas.

3.      Factor yang mempengaruhi persebaran penduduk dunia
-          faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah subur, relief baik, cukup air, dan daerahnya aman
-          faktor bilogi
Tingkat pertumbuhan penduduk disetiap daerah adalah berbeda-beda. hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan angka perkawinan.
-          faktor kebudayaan dan teknologi
Daerah yang memasyarakatkan maju, pola berpikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang terbelakang. 
Kepadatan penduduk berkaitan dengan daya dukung (carrying capacity) suatu wilayah. Indikator yang umum dipakai adalah Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio) yaitu rasio yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau berapa banyaknya penduduk per kilometer persegi pada tahun tertentu (http://brainly.co.id).

4.      Teori kependudukan menurut Malthus
Aliran Malthusian dipelopori oleh Thomas Robert Malthus, seorang pendeta yang hidup pada tahun 1798 hingga tahun 1834. Tulisan monumentalnya An Essay on The Principle of Population as it Affect Future Improvemenet of Society, with remarkson the speculations of Mr. Godwin, Mr. Condorcet and other Writer atau lebih populer dengan sebutan Prinsip Kependudukan (The Principle of Population) diterbitkan pertama kali pada tahun 1798.
Ia menyatakan bahwa penduduk itu (seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Tinggi pertumbuhan ini disebabkan karena hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan.
Manusia memerlukan makanan, sedangkan laju pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada laju pertumbuhan makanan. Perkembangan penduduk akan mengikuti deret urut sedangkan perkembangan  subsistem (pangan) mengikuti deret hitung.
Jika kondisi ini dibiarkan maka manusia akan mengalami kekurangan pangan dan kemiskinan. Untuk keluar dari permasalah ini menurut Malthus harus ada pengekangan perkembangan penduduk. Pengekangan tersebut dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Yang dimaksud dengan pengekangan hakiki adalah pangan. Sedangkan bentuk pengekangan segera adalah bentuk preventive check dan positive check (http://ariaantiy.blogspot.com).

Analisa
Teori Kependudukan menurut Malthus, bahwa pertumbuhan penduduk berkembang berdasarkan deret ukur sedangkan pertumbuhan produksi makanan berkembang berdasar deret hitung. Sehingga menurutnya, pada masa mendatang penduduk akan kekurangan bahan produksi makanan. Sehingga pemecahannya harus membatasi kelahiran maka muncullah istilah KB (Keluarga Berencana).

Pandangan serta pemecahan
Pada dasarnya pandangan Malthus tersebut hanyalah sebuah teori, teori itu sifatnya tidak tetap namun dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Teori tersebut berasal dari pandangan Kapitalisme yang segala sesuatunya di ukur oleh sebuah materi. Sebagai seorang muslim, tentu kita meyakini akan adanya Allah sang Pencipta yang mengurus makhluk-Nya atas kehendak-Nya. Kekurangan bahan pangan serta kelebihan penduduk tentu dapat diatasi pula atas kehendak-Nya. Sehingga teori tersebut belum tentu terjadi di kehidupan nyata. Namun kita pun sebagai manusia haruslah realistis dengan keadaan yang ada. Dengan pendapatan yang minimal tentu harus mngurus kelahiran dengan cukup pula, misalnya penghasilan sebuah keluarga Rp. 1.000.000, tidak mungkin ia harus memiliki anak hingga lima, maka harus disesuaikan.



Kesimpulan
Kita boleh saja percaya terhadap teori tersebut, namun kita tidak boleh meyakininya sebagai landasan utama. Karena kita percaya dan yakin hanya kepada Allah semata yang pada hakikatnya Ia adalah Sang Pengatur Kehidupan. Namun kita pun harus bersifat realistis dalam menjalani kehidupan. Sehingga kita tidak meyakini teori Kapitalisme/Sosialisme sebagai landasan keyakinan kita. Sebagai seorang mslim tentunya landasan Islam lah yang paling utama.


Sumber:
http://ariaantiy.blogspot.com. [Online]. Diakses pada 28 Maret 2015 pukul 15.40 WIB.
http://brainly.co.id. [Online]. Diakses pada 28 Maret 2015 pukul 15.26 WIB.
http://fastrans22.blogspot.com. [Online]. Diakses pada 28 Maret 2015 pukul 14.43WIB.
http://www.academia.edu. [Online]. Diakses pada 28 Maret 2015 pukul 15.13 WIB.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar