A.
KABUPATEN GARUT SELATAN
Kabupaten
Garut Selatan meliputi bagian selatan wilayah Garut, sebelah selatan berbatasan
dengan Samudera Indonesia; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur,
sebelah timur dengan Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah utara dengan Kabupaten
Bandung dan Kota Garut. Nama lain untuk Kabupaten Garut Selatan bisa saja
Kabupaten Pameungpeuk.
Terdapat
tujuh kecamatan yang memiliki kawasan pantai memanjang dari barat ke timur
berturut-turut Caringin, Bungbulang, Mekarmukti, Pakenjeng, Cikelet,
Pameungpeuk dan Cibalong. Dilengkapi dengan 15 kecamatan lain yaitu Cikajang,
Banjarwangi, Cisewu, Talegong, Pamulihan, Cisompet, Peundeuy, Singajaya,
Cihurip, Cisurupan, Cigedug, Cilawu, Bayongbong, Sukaresmi dan Pasirwangi akan
membentuk daerah otonomi seluas 2.248,83 km2 atau sekitar 73,37 persen dari
luas Kabupaten Garut saat ini. Kabupaten Garut Selatan yang meliputi 22
kecamatan dihuni penduduk sebanyak 1.171.846 jiwa (Sensus Penduduk 2010) atau
sekitar 43 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Garut saat ini. Tingkat
kepadatan penduduk daerah ini 521 jiwa per km2.
Di
kawasan Garut Selatan ini terdapat banyak potensi alam yang menakjubkan dan
dijadikan sebagai wisata. Sebagaimana tempat-tempat yang praktikan observasi di
kawasan ini, di antaranya sebagai berikut.

(Kawasan
yang Dikunjungi)
1.
Kawah Kamojang
Praktikan
berangkat dari Setiabudhi Bandung pada pukul 6.00 WIB dan sampai di kawasan
Kawah Kamojang pada pukul 10.30 WIB. Dengan rute perjalanan sebagai berikut.

(Peta dari UPI-Kamojang)
a.
Lokasi dan Kenampkan Alam Kamojang
Objek Wisata di Garut salah satunya adalah Kawah Kamojang Garut terletak di
daerah Kamojang Kecamatan Samarang letaknnya di bawah Gunung dan suhunya pun
cukup dingin, tapi yang menjadikan istimewa objek wisata ini bukan karena
suhunya yang extrim melainkan kawah yang disemburkan di beberapa titik di
daerah Kamojang Samarang Garut. Secara astronomis Kamojang terletak pada 070
08’ 25,9’’ LS dan 1070 48’ 05,7” serta dengan ketinggian pada
1660 dpl.
Jawa Barat terbagi menjadi 4 fisiografi.
· Jawa Barat bagian selatan terdiri dari pegunungan selatan mulai
dari Sukabumi Selatan, Pengalengan, dan Cimahi.
· Bagian tengah yaitu zona Bandung.
· Zona Bogor.
· Bagian utara yaitu Jakarta yang terdiri dari bentukan alluvial.
Jawa Barat bagian
selatan terdiri dari Sukabumi Selatan, Ujung Genteng. Selanjutnya posisi
transisi pangalengan dibagian barat nya. Kamojang sendiri termasuk seksi
pangalengan. Bentuk dominan dari kamojang yaitu dari aktifitas vulkanik yang
dikontrol oleh struktur sesar/patahan yang banyak. Letak geografisnya yaitu
pusat dari pinggiran selatan yaitu banyaknya perbukitan gunung. Kamojang
sebagai hasil dari aktifitas vulkanik yang menghasilkan panas bumi atau
geothermal.
Pemanfaatan
geothermal sendiri di Indonesia terdapat tujuh wilayah yang telah di
eksploitasi atau digunakan yaitu Kamojang, Layang Lintuh, Darajat, dan
lain-lain. Indonesia terdapat 40%
geothermal yang dihasilkan yakni dari 40% tersebut menghasilkan 1200 Mw,
kamojang menghasikan 200 Mw dan masih mempunyai cadangan seperti Ciremay,
Tangkuban Parahu, geothermal merupakan energy yang ramah lingkungan.
Selain itu tidak
akan berdampak buruk dijangka panjang dengan posisi penyebaran yang tepat maka
akan berkelanjutan dan menguntungkan, pada geothermal itu sendiri pemerintah
menggandeng perusahan swasta dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti PT.
Cevron Indonesia dari beberapa sumber energi panas bumi di Kamojang kemudian
untuk menggunakan tanah yang akan menghasilkan energi listrik atau pembangkit
listrik tenaga uap.
Pengembangan
geothermal sudah menjadi kewajiban pemerintah sehingga PLN membeli listrik dari
hasil geothermal yang dikelola swasta, juga merupakan ketertarikan investasi
asing.
b.
Sisi
Geomorfologi
Lokasi Kamojang merupakan akibat
dari peristiwa patahan/sesar. Adapun penjabaran mengenai patahan
(Trisnasomantri, 1998). “Putusnya hubungan batuan dalam ukurang yang lebih
besar adalah retakan dan sesar, yang kedua-duanya merupakan gejala patahan.
Retakan sering disebut juga rengkahan atau kekar dan di dalam Bahasa Inggris
disebut ‘joint’ yaitu patahan yang tidak disertai dengan pergeseran batuan.
Sedangkan sesar diartikan sebagai patahan yang disertai dengan pergeseran
kedudukan bongkah-bongkah yang terputus hubungannya itu”.
Berdasarkan gerakan yang terjadi, ada tiga macam sesar, yaitu:
·
Sesar vertical
(dipslip fault), yaitu sesar yang bergeser vertical.
·
Sesar
horizontal (strike-slip fault) yaitu sesar yang bergeser horizontal/mendatar.
·
Sesar miring
yaitu sesar yang bergeser vertical kira-kira sama dengan pergeseran mendatar.
Patahan sendiri dapat terjadi oleh tenaga tekanan atau tarikan yang
menyertai idang dari teori tektonik lempeng, daerah patahan pada umumnya
terletak pada zona tumbukan antar lempeng sebagai akibat dari gerakan konvergen
(untuk sesar) atau di daerah tarikan lempeng karena gerak divergen (untuk
rengkahan).
Di kawasan Kamojang pula merupakan bagian segmen sungai. Pada daerah
tangkapan air, masuk segmen Citarum. Citarum hulu dari subdas Cikaro. Gunung
yang menghasilkan rangkaian igir yang
menjadi pemisah aliran dan menjadi bagian dari segmen citarum
Adapun
morfologi di kawasan Kamojang dijumpai banyak tebing, hal ini dikarenakan
kawasan ini diakibatkan oleh sesar. Tebing dibagi menjadi dua, pertama tebing
sesar dan kedua tebing sesar akibat erosi. Dilihat dari ciri-cirinya, bahwa
Kamojang ini termasuk morfologi dengan tebing sesar.
Adapun
ciri-ciri dari tebing sesar adalah sebagai berikut.
·
Adanya
singkapan bidang sesar yang jelas,.
·
Dasar tebing
berupa garis lurus atau pada garis besarnya merupkan garis yang melurus.
·
Ujung
bukit-bukit berbentuk segitiga yang berdampingan melurus dengan sudut
kemiringan yang kecil.
·
Terdapat lembah
melayang pada muka tebing dan apabila muka sesar menghadap ke arah hulu sungai,
akan terdapat serangkaian danau pada sungai yang terpotong oleh patahan/sesar
itu.
·
Pada dasar
tebing muncul sumber-sumber air panas dan atau lava.
Adapun manfaat dari daerah sesar adaah sebagai berikut.
·
Memungkinkan
dapat menjadi sumber air panas Memungkinkan dapat menjadi sumber air panas yang
berguna bagi pengobatan beberapa penyakit kulit dan untuk keperluan rekreasi,
seperti pada daerah kawah Kamojang.
·
Bisa merupakan
perangkap bagi minyak bumi, sehingga di tempat tersebut bisa diusahakan
pertambangan minyak bumi.pada garis patahan bisa muncul deretan gunung api yang
dapat menyuburkan lapisan tanah di sekitarnya.
·
Dengan adanya
sesar, memungkinkan kesuburan lapisan tanah pada bagian yang turun (daerah
depresi) menjadi meningkat.
Di samping banyak manfaat dari daerah sesar, terdapat pula hambatan
bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai berikut.
·
Daerah
sepanjang garis patahan menjadi daerah yang sangat labil, sehingga kurang baik
bagi pemukiman, atau pendirian bangunan besar. Dengan terjadinya sesar maka
lapisan kulit bumi menjadi hancur.
·
Tebing patahan
yang menghadap ke bagian atas suatu lereng akan menjadi penghambat bagi aliran
air sungai, sehingga lapisan tanah pada lereng di belakang tebing sesar akan
kekurangan air.
c.
Sisi Geologi
Kamojang merupakan
bentangan alam gunung api yang berbentuk kerucut. Gunung api tersebut termasuk
gunung api quarter yang artinya masih mengeluarkan aktifitas magma. Gunung api
quarter terdiri dari tiga tipe yang pertama, tipe A yang masih sangat aktif,
tipe B juga waspada aktif tipe tersebut didasarkan rentang waktu letusannya,
yang ketiga tipe C. Kamjongan sendiri terdiri dari tipe C yang tidak diketahui
letusannya tapi masih ada gejala pasca vulkanik. Kawah kamojang menghasilkan
vumarol yaitu uap air yang sangat panas. Kawah kamojang memiliki karakterisktik
sebagai berikut :
·
memiliki sumber
panas berupa uap air, yaitu batuan dengan proses magmatic yakni pembekuan magma
yang masih menyimpan panas;
·
memiliki sumber
air yang melimpah;
·
termasuk
struktur sesar atau patahan;
·
terdapat batuan
berongga atau vukanik tufa;
·
batuan yang
kedap air atau invermiabel.
Mula-mula air
memasuki celah sesar kemudian terperangkap didalam batuan yang masih menyimpan
panas akibat aktivitas magma, selanjutnya pansas tersebut semakin tinggi
sehingga berubah dan keluar menjadi uap air yang panas.
Kawah Kamojang
dieksploitasi pada zaman Belanda dan energi geothermal yang dihasilkan
merupakan energi yang terbarukan (terus-menerus). Kamojang merupakan hasil
pelapukan dari vulkanik muda , yang menghasikan tanah yang subur, terbukti
banyaknya tanaman holtikultural yang terdapat disekitar Kawah Kamojang, seperti
cabe, tomat, dll.
2.
Batu Tumpang
Praktikan berangkat dari kawasan Kamojang pada pukul 12.00.00 WIB
dan sampai di kawasan Batu Tumpang pada pukul 14.30 WIB. Dengan rute perjalanan
sebagai berikut.

(Peta Perjalanan Kamojang-Batu
Tumpang)
Di kawasan Batu Tumpang,
geomorfologinya berasal dari letusan pegunungan yang usianya lebih tua dari
kawasan Kamojang. Batuan yang yang terdapat pada kawasan atu Tumpang mengalami
intrusi tersingkap yang diakibatkan oleh proses erosi yang sangat ekslusif.
Perbedaan lapisan batuan yang
terdapat pada kawasan Batu Tumpang sangat terihat jelas dan berindikasi
mengandung kandungan mineral logam yang sangat ekonomis yaitu emas. Potensi
sumber daya yang sangat menjanjikan nilai ekonomisnya ini sering kali di salah
gunakan keperluannya untuk sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab dan
tidak memiliki rasa kemanusiaan. Kerap kali kandungan emas yang terdapat di
Batu tumpang selalu dijual belikan secara illegal dan tanpa izin.
Di kawasan Batu Tumpang juga
terdapat bentukan batuan yang berasal dari penerobosan magma yang menghasilkan
bentukan batuan yang tersingkap ke daratan yang merupakan batuan beku.Vegetasi
yang terdapat pada kawasan Batu Tumpang dominan oleh sayur-sayuran serta
beberapa buah hasil berkebun.
3.
Pantai Sayang Heulang
Praktikan
berangkat dari kawasan Batu Tumpang pada pukul 15.30. WIB dan sampai di kawasan
Sayang Heulang pada pukul 17.00 WIB. Dengan rute perjalanan sebagai berikut.

(Peta Perjalanan Batu Tumpang-Sayang
Heulang)
Kondisi
Fisik
Pantai Sayang Heulang adalah objek wisata alam yang terletak di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, dengan temperatur antara 17°C - 28°C, penyinaran matahari di sekitar pantai terik, dan kekuatan tiupan angin cukup besar. Konfigurasi umum lahan berupa dataran dengan kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah yang baik. Kondisi perairan berwarna berwarna hijau kebiru-biruan dengan bau normal, temperatur normal, rata-rata tinggi gelombang 2 - 3 meter.
Kemiringan dasar laut curam dengan palung Jaut di sekitar pantai. Panjang pantai lebih dari 2 km dan lebar tepi pantai kurang dari 50 m dengan material pesisir pantai berupa hamparan pasir halus yang berwarna putih bersih. Tingkat abrasi di pantai tersebut dapat dikatakan tinggi yang dilihat dari bentukan pesisir pantai berjenjang antara daerah pesisir pantai dengan area fasilitas. Kualitas lingkungan dan kebersihan sekitar pantai dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pesisir yang masih bersih. Status kepemilikan berada ditangan Polisi Air dan Udara, pada waktu-waktu tertentu pantai tersebut dijadikan tempat latihan tentara.
Di sekitar lingkungan kawasan objek wisata ini terdapat reruntuhan bangunan, dan kios-kios yang kondisinya kurang baik sehingga mengurangi kualitas lingkungan pantai.
Di pantai ini juga terdapat fasilitas olahraga berupa lapangan voli yang kondisinya cukup baik, tempat penyewaan, 1 buah musholla dan fasilitas transportasi menuju kawasan.
4.
Pantai Santolo
Praktikan
berangkat pada hari kedua dari kawasan Sayang Heulang pada pukul 07.30 WIB dan
sampai di kawasan Kawah Kamojang pada pukul 08.00 WIB. Dengan rute perjalanan
sebagai berikut.

(Peta Perjalanan Sayang
Heulang-Pantai Santolo)
a.
Lokasi dan
Kenampakan Alam Santolo
Pantai Santolo
Pameungpeuk merupakan kawasan wisata yang secara administrative berada di dua
kecamatan,yaitu kecamatan Cikelet dan kecamatan Pameungpeuk kabupaten Garut.
Dengan luas wilayah 21.643 ha. Secara astronomis terletak pada 107˚37’BT -
107˚46’BT dan 07˚28’LS - 07˚40’LS. Santolo sendiri merupakan gugusan pulau yang
terpisah oleh sesar.
Jawa Barat memiliki tiga fisiografi, yaitu sebagai berikut.
·
Jampang
(Sukabumi Selatan) memiliki struktur karst yang dominan.
·
Pangalengan,
memiliki sedikit karst (hanya sisa) tapi memiliki singkapan lime stone atau
batu gamping.
·
Karangnunggal.
Santolo merupakan bagian fisiografi Pangalengan dan memiliki banyak
terumbu karang (coral reef). Terumbu karang ini terbentuk pada posisi pantai
yang dangkal. Dengan proses terbentuknya yaitu, mula-mula terjadi subduction di
dasar laut kemudian terangkat ke permukaan dan akhirnya membentuk coral reef
atau terumbu karang.
Terumbu karang tersebut di abrasi oleh gelombang yang dinamakan
abration flat form. Dengan banyaknya terumbu karang atau coral reef ini
mengakibatkan warna pasir di pantai Santolo ini berwarna putih.
Di Santolo terdapat kenampakan alam yang unik yaitu proses masuknya
air laut ke sebuah sungai yaitu sungai Ci Laut Eureun. Masuknya air laut
tersebut karena adanya gelombang translasi yang mendorong air laut untuk jatuh
ke sungai. Kenampakan masuknya air laut ke sungai ini merupakan fenomena yang
jarang di temui di dunia. Hanya terdapat dua tempat di dunia ini yang mengalami
hal demikian yaitu di Santolo, Indonesia dan di Brazil.
Santolo merupakan pantai yang berbatu.
Pada dasarnya pantai memiliki tiga ekosistem, yaitu.
·
Berlumpur
dengan jenis vegetasi mangrove atau bakau dan nipah.
·
Berpasir dengan
jenis vegetasi rumput lari, pandan, baringtonia dan teki
·
Berbatu dengan
jenis vegetasi ketapang, waru dan cemara laut.
b.
Sisi Geologi
Struktur
geologi kawasan wisata pantai Santolo Pameungpeuk adalah sesar, sesar yang
dijumpai adaalah sesar normal dan sesar geser. Formasi batuan yang mendominasi
pantai santolo Pameungpeuk adalah alluvium (Qa) dengan materal hasil
pengendapan (sendimen). Morfologi pantai ini termasuk dalam Satuan Morfologi
Perbukitan bergelombang dan Satuan Morfologi Dataran. Di pantai Santolo
terdapat singkapan (out crop) yang menoonjol ke permukaan yang mewakili batuan
yang di bawahnya, yaitu batuan yang berasosiasi dengan batuan sedimen. Di
jumpai batuan yang berlapis dan miring hingga 15°-20° batuan tersebut dinamakan
batuan sedimen karbonat. Karena berlapis, struktur batuan di bawahnya
mengandung karbonat (pasir) sedangkan yang di atasnya mengandung batuan gamping
mikro karst yang terlihat jelas. Di jumpai pula singkapan batuan yang membentuk
antiklinal yaitu batuan yang miring ke kanan dinamakan strike dan yang miring
ke kiri dinamakan dip.
“Apabila proses lipatan yang telah terjadi belum mengalami gangguan
tenaga eksogen sehingga terjadi pembalikan relief, maka punggungan berada pada
sumbu strike/antiklin dan berderet sejajar dengan strike antiklin tersebut.
Bentuk punggungannya membulat dengan relief halus, lerengnya berupa dip dari
struktur lipatan”. (Trisnasomantri, 1998)
Daerah terumbu
karang tertutup air laut setinggi 10cm, sehingga banyak biota laut terbawa
gelombang ke daerah terumbung karang dalam geomorfologi disebut dataran abrasi.
Pantai santolo dengan luasnya terumbu karang selain dapat digunakan sebagai
tempat wisata juga dapat dikembangkan kegiatan lain seperti: biota laut dan
tempat renang dengan tanpa menggangu ekosistem terumbu karang.
Adapun jenis
penggunaan lahan di Pantai Santolo digunakan sebagai tempat wisata, terdapat
warung-warung di pinggir pantai dan penjual seperti pakaian, dan pernak-pernik.
Terdapat pula penginapan di daerah sekitar pantai untuk para wisatawan.
Pada zaman
Belanda, sungai Ci Laut Eureun ini digunakan untuk mengangkut komoditi
pertanian. Sehingga terdapat dermaga yang di bangun oleh Belanda untuk
memudahkan proses pengangkutan. Di Santolo pula terdapat sistem pemantau
tsunami dengan cara kerja mengirim sinyal. Muara Ci Laut Eureun ini mengalir ke
laut lepas.
c.
Sisi Hidrologi
Pada saat
melakukan observasi, kondisi pantai Santolo mengalami pasang, hal ini
dikarenakan bahwa posisi bulan dan matahari sedang segaris dengan bumi,
sehingga pemgamatan pun tidak terlalu spesifik. Namun kami berusaha untuk
mengukur tinggi gelombang ketika pasang yaitu sekitar 1 - 1,5 meter. Salinitas
air lautnya sangat asin. pH-nya normal yaitu tujuh, baunya tercium
garam-garaman dan butiran pasirnya sekitar 0,01 - 0,001 mm.
Kami pun
melakukan pengamatan pada kondisi air tanah yaitu sumur. Yakni digali atau dib
or sedalam delapan meter, memiliki warna yang bening, baunya sedikit bau garam,
dan rasanya payau (campuran antara asin dan tawar).
5.
Sand Dune
a.
Kenampakan Alam
dan Geomorfologi Sand Dune
Guguk pasir
(sand dune) menurut Bagnold adalah timbunan pasir yang berpindah-pindah, yang
letaknya tidak terpengaruh oleh bentuk permukaan bumi atau rintangan tertentu.
Dune itu jaran berdiri sendiri, melainkan merupakan kelompok atau berangkai.
Biasanya terbentuk pada daerah yang rata. Dune ada dua macam, yaitu Barchan dan
Seif atau yang berbentuk sabit dan yang memanjang. Kedua bentuk itu jarang
terdapat bersama-sama. Dune yang khas terdapat di gurun, karena pertumbuhannya
di pantai dan tepi sungai `dirintangi oleh tumbuh-tumbuhan dan kelembaban.
Sand dune
(gumuk pasir) merupakan bentukan asal eolian, terbentuk di ketinggian >100
dari laut terbentuk oleh proses eolian yang terendap dalam waktu yang lama
sehingga terbentuk sand dune. Sand dune terbentuk dari ledokan-ledokan yang di
sebut fellou. Untuk sand dune di daerah pantai Sayang Heulang, Garut Selatan
yang kami amati ini, mempunyai ketinggian 15-20 meter. Secara keseluruhan sand
dune di daerah ini bentuknya sejajar garis pantai (longitudinal). Terlihat juga
proses perlapisan yang disebabkan oleh angin di sekitarnya. Sand dune terbentuk
dari beberapa gabungan proses geomorfik yaitu erupsi gunung api yang berperan
sebagai pembawa material, kemudian proses eolian, dan proses fluvial. Sungai
yang ikut andil dalam pembentukan sand dune daerah ini yaitu Sungai Cilabuh,
Cilauteureun, Cikandang yang berhulu di Gunung Papandayan. Fungsi dari sungai
adalah sebagai pengangkut materi. Sand dune yang sudah tidak berubah (sand dune
setell) artinya yang sudah tidak terpengaruhi oleh proses eolian akan di
tumbuhi oleh berbagai vegetasi. Beberapa vegetasi yang kami temukan di daerah
ini yaitu :
·
Rumput
lari-lari, angin berperan penting dalam persebaran vegetasi ini karena penyerbukannya oleh angin.
·
Pandan,
tumbuhan ini merupakan ciri dari pantai berpasir.
·
Sidogori, ciri
dari tumbuhan ini yaitu mengeluarkan getah dan bisa di manfaatkan untuk
obat-obatan.
Daerah sand
dune di sini juga di manfaatkan untuk peternakan oleh penduduk sekitar. Potensi
lainnya dari sand dune yang sudah terbentuk sangat luas dapat menjadi daerah
wisata. Secara geomorfologi sand dune mempunyai karakteristik berbeda walau pun
terbentuknya bersebelahan terutama dari vegetasinya.
Hack (1941) mengemukakan bahwa ada tiga golongan dunes. Jadi
berbeda dengan penggolongan Bagnold. Menurutnya:
· dune melintang, termasuk juga barchan yang biasa, hampir selalu
tidak bervegetasi. Menurut Hack bentuknya tidak dipengaruhi oleh
tumbuh-tumbuhan. Ujung dune yang melintang bertambah panjang ke arah yang
terlindung oleh angin;
· dune parabol, melintang ke arah datangnya angin. Lerengnya landai
ke arah datangnya angin dan curam pada arah yang terlindung. Ia mengemukakan
bahwa dune semacam ini terbentuk apabila angin memindahkan pasir di cekungan
sebelah muka bagian yang terlindung. Dune parabol selalu ada hubungannya dengan
tumbuh-tumbuhan. Rupa-rupanya dune ini bukan bentukan asal, melainkan akibat
peniupan angin dan pengendapannya kembali;
· dune yang memanjang berupa punggungan pasir yang arahnya sejajar
dengan arah angin.
Berdasarkan penelitian, sand dune
yang terdapat di Sayang Heulang tergolong sand dune yang memanjang atau seif yang sejajar dengan pantai dan
datangnya arah angin sehingga dinamakan pula dengan sand dune longitudinal.
Ciri lain yang menguatkan bahwa tergolong seif yakni banyaknya vegetasi yang
tumbuh di sekitar dune, yang menandakan pula bahwa sand dune ini termasuk sand
dune tua. Adapun vegetasi yang tumbuh, ini berdasarkan karakter dari pantai
Sayang Heulang sendiri, bahwa pantai ini termasuk pantai berpasir, sehingga
memiliki vegetasi berupa spinifecritorus atau rumput lari, pandanus,
baringtonia dan teki.
Kami menemuka pula sand dune
berlapis, hal ini disebabkan karena proses angin yang naik sehingga membentuk
sudut yang terjal. Adapun menurut struktur dalam dari endapan pasir ada tiga
macam, yaitu:
·
kelapisan yang
bersimpang siur (cross bedding) adalah akibat dari perubahan arah angin yang
sering terjadi dan merupakan akibat dari perbedaan besarnya sudut pengendapan;
·
struktur
berbelah-belah (lamination) tidak selalu tampak jelas, kecuali apabila air
meresap ke dalamnya. Suatu lapisan menunjukkan pengendapan yang terus-menerus
oleh akresi. Oleh perubahan kecepatan angin tampak perubahan besarnya butiran
pasir;
·
peralihan yang
jelas dari lapisan yang padat ke lapisan yang gembur (endapan quick sand)
terjadi sebagai berikut: bagian yang padat adalah bagian yang di endapkan oleh
akresi, mendapat tekanan dari butiran yang bergerak melompat-lompat; sedangkan
yang gembur adalah endapan oleh encroachment pada permukaan luncuran (slip
face) yang tidak mengalami kompaksi.
Berdasarkan uraian di atas dalam buku Dasar-dasar Geomorfologi Umum
(Tisnasomantri, 1998) dapat disimpulkan bahwa sand dune yang itu termasuk
kelapisan yang bersimpang siur (cross bedding).
b.
Siklus Dune
Aufrere
(1931), mengemukakan siklus dari dune adalah sebagai berikut.
·
Tingkat muda
dari daerah dune, dicirikan oleh dune yang berjauhan yang berkembang melintang
angin dalam bentuk barchans di gurun atau berbentuk parabol di daerah yang
bertumbuh-tumbuhan.
·
Tingkat dewasa
dicirikan oleh dune yang sejajar dengan arah angin, mempunyai ketinggian yang
melebihi dune melintang pada gassis yang mengelilinginya.
·
Tingkat tua,
rangkaian dune terus bertambah luas, sedangkan gassis berkurang jumlahnya,
tetapi daerah dune secara keseluruhan bertambah sempit sebagai akibat
pengangkutan bahannya, seperti debu ke lain tempat.
·
Tingkat senile,
rangkaian dune semakin sempit dan gassis bertambah luas sampai batuan induk
dari gassis meliputi daerah yang lebih luas daripada daerah dune.
·
Bentukan
terakhir dari suatu siklus daerah dune berupa daerah di mana batuan induk
merupakan bagian yang terbesar dari keseluruhan daerah itu. Ini dinamakan
desert peneplain.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar