FENOMENA
TKW (TENAGA KERJA WANITA) DI INDONESIA
Assalaamualaikum sahabat blogger…
J
Oya, kali ini mau menceritakan
fenomena TKW di Indonesia nihh.
Mengapa sih di Indonesia itu
banyak sekali yang pergi ke luar negeri khususnya para perempuan? Liburankah? Sekolahkah?
Atau bekerja? Sepertinya pernyataan yang terakhir yang banyak terjadi. Yup,
memang faktanya para perempuan pergi ke luar negeri untuk bekerja, tepatnya
menjadi “pembantu rumah tangga”, ada yang pergi ke Arab Saudi, Malaysia,
Hongkong, dll. Lalu, mengapa mereka harus pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk
bekerja? Tidak lain yaa karena krisis ekonomi. Krisis ekonomi terjadi karena di
negara kita yaitu Indonesia tidak punya akses untuk mendapat peluang kerja. So,
pergillah mereka ke luar negeri.
Sahabat, sebenarnya terdapat dua
faktor mendapat pekerjaan yang susah di Indonesia khususnya.
1. Faktor
internal, yaitu dari individu masing-masing. Seperti karena pendidikannya
kurang, kenapa yah bisa kurang? Karena biaya pendidikan itu mahal. Padahal…,
seharusnya biaya pendidikan itu harus ditanggung oleh negara looh. Karena
memang sudah kewajibannya.
2. Faktor
eksternal, yakni karena peraturan pemerintah (ekonomi liberal) yang
mengakibatkan adanya kesenjangan sosial. Yang kaya makin kaya, yang miskin
makin miskin.
Ada juga loh penyebab dari kemiskinan itu sendiri,
yaitu:
Ø Kemiskinan
struktural, yaitu kemiskinan yang diakibatkan karena kebijakan pemerintah/di
atur negara.
Ø Kemiskinan
cultural, yaitu karena keturunan.
Dengan perginya para perempuan ke
luar negeri banyak sekali resiko yang
mereka dapatkan yaitu, mereka harus jauh-jauh meninggalkan keluarga,
meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri dan mengurus anak. Yang
akhirnya si anak kurang perhatian tuh dari orang tuanya, mereka jadi nakal..
hmm… Nauudzubillah…
Sebenarnya dalam Islam tugas
utama seorang perempuan itu sangatlah mulia, yaitu sebagai seorang ibu dan
manager rumah (ummu wa rabbatul bait). Sungguh, tugas yang simple
namun tidak mudah juga untuk dijalaninya, hehe
Terus, bagaimana dong agar fenomena
TKW ini bisa di tekan, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar lagi.
Jawabannya yaitu kembali kepada Islam, hehe.. Karena Islam itu menjamin semua
kebutuhan pokok perempuan, yaitu:
1. Kewajiban
nafkah itu ada pada suami/ayah. “Para ibu hendaklah menyusukan
anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan
cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS: Al-Baqarah: 233)
2. Membebankan nafkah pada kerabat laki-laki apabila tidak ada
suami/ada tetapi tidak mampu.
3. Jaminan nafkah dari negara khilafah.
Jadi sudah jelas apabila kita
kembali pada Islam dan memahami Islam sepenuhnya, tidak akan ada tuh perempuan
yang terlantar/pergi ke luar negeri segala, karena dalam Islam sudah ada
jaminannya bagi hal tersebut. Tidak hanya itu, Islam sangat memerhatikan
seluruh aspek kehidupan, jadi apabila
diterapkan hidup kita pasti akan sejahtera dan khususnya di ridhai
oleh-Nya karena ini merupakan janjinya Allah.
Wallahu ‘alam…
Tidak ada komentar :
Posting Komentar